Tuesday 22 May 2018

Islam Kaffah

Masuklah ke dalam Islam secara Kaffah

Thursday 13 August 2015

Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah

Ilmuwan Muslim Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah

1. AL-FARABI

Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan.

Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir).

Al Farabi dianggap sebagai salah satu pemikir terkemuka dari era abad pertengahan.

Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian:
Logika
Ilmu-ilmu Matematika
Ilmu Alam
Teologi
Ilmu Politik dan kenegaraan
Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).
Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam.


2. AL-BATANI

Al Battani (sekitar 858-929) juga dikenal sebagai Albatenius adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battānī), lahir di Harran dekat Urfa.

Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.

Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri:
Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangencotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.

Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya.


3. IBNU SINA

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal Qanun fi Thib  merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar, banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai Bapak Kedokteran Modern, George Sarton menyebut Ibnu Sina sebagai "Ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun(judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Karya
Qanun fi Thib (Canon of Medicine/Aturan Pengobatan)
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
An Najat



4. IBNU BATUTAH

Description: http://4.bp.blogspot.com/-jq5zYBLfxfk/USbNaK9R2JI/AAAAAAAAHbM/zAe8dK4muLE/s1600/ibn-battuta.jpg
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah atau juga dieja Ibnu Batutah adalah seorang pengembara (penjelajah) Berber Maroko.

Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.

Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji - ziarah ke Mekah. Setelah selesai, dia melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000 kilometer sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern).




5. IBNU RUSYD

Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, lahir tahun 1126 di Marrakesh Maroko, wafat tanggal 10 Desember 1198) juga dikenal sebagai Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).

Ikhtisar

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.

Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Pemikiran Ibnu Rusyd

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Karya 
Bidayat Al-Mujtahid
Kulliyaat fi At-Tib (Kuliah Kedokteran)
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at



6. MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI

Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.

Biografi

Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.

Sejarawan al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa al-Khwārizmī al-Majousi al-Katarbali. Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.

Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat beliau, bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani.

Karya

Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.

Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin.

Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.

Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besar beliau yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.

Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.

Kitab I - Aljabar

Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.

Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan c adalah bilangan bulat positif)

dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr ( الجبر ) atau pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala (penyetimbangan). Al-jabr adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x^2 = 40x - 4x^2 disederhanakan menjadi 5x^2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x^2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x^2 + 9 = x.

Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr wa-l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi al-ǧabr wa-al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.

Kitab 2 - Dixit algorizmi

Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.

Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu")

Kitab 3 - Rekonstruksi Planetarium

Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.

Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb surat al-Ardh "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.

Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yang ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.

Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.
Buku 4 - Astronomi

Kampus Corpus Christi MS 283

Buku Zīj al-sindhind (tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).
Buku 5 - Kalender Yahudi

Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.
Karya lainnya

Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.

Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’).

Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.


7. UMAR KHAYYAM

'Umar Khayyām (18 Mei 1048 - 4 Desember 1131), dilahirkan di Nishapur, Iran. Nama aslinya adalah Ghiyātsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyāmi Nisyābūri . Khayyām berarti "pembuat tenda" dalam bahasa Persia.

Sang Matematikawan

Pada masa hidupnya, ia terkenal sebagai seorang matematikawan dan astronom yang memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada 15 Maret 1079, Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi (1072-1092) memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar, seperti yang dilakukan oleh Julius Caesar di Eropa pada tahun 46 SM dengan koreksi terhadap Sosigenes, dan yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada Februari 1552 dengan kalender yang telah diperbaiki Aloysius Lilius (meskipun Britania Raya baru beralih dari Kalender Julian kepada kalender Gregorian pada 1751, dan Rusia baru melakukannya pada 1918).

Dia pun terkenal karena menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran.
Sang astronom

Pada 1073, Malik-Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyām untuk membangun dan bekerja pada sebuah observatorium, bersama-sama dengan sejumlah ilmuwan terkemuka lainnya. Akhirnya, Khayyām dengan sangat akurat (mengoreksi hingga enam desimal di belakang koma) mengukur panjang satu tahun sebagai 365,24219858156 hari.

Ia terkenal di dunia Persia dan Islam karena observasi astronominya. Ia pernah membuat sebuah peta bintang (yang kini lenyap) di angkasa.
Umar Khayyām dan Islam

Filsafat Umar Khayyām agak berbeda dengan dogma-dogma umum Islam. Tidak jelas apakah ia percaya akan kehadiran Allah atau tidak, namun ia menolak pemahaman bahwa setiap kejadian dan fenomena adalah akibat dari campur tangan ilahi. Ia pun tidak percaya akan Hari Kiamat atau ganjaran serta hukuman setelah kematian. Sebaliknya, ia mendukung pandangan bahwa hukum-hukum alam menjelaskan semua fenomena dari kehidupan yang teramati. Para pejabat keagamaan berulang kali meminta dia menjelaskan pandangan-pandangannya yang berbeda tentang Islam. Khayyām akhirnya naik haji ke Mekkah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang muslim.

Omar Khayyam, Sang Skeptik

Dan, sementara Ayam Jantan berkokok, mereka yang berdiri di muka / Rumah Minum berseru - "Bukalah Pintu! / Engkau tahu betapa sedikit waktu yang kami punyai untuk singgah, / Dan bila kami pergi, mungkin kami takkan kembali lagi."

Demikian pula bagi mereka yang bersiap-siap untuk HARI INI, / Dan meyangka setelah ESOK menatap, / Seorang muazzin berseru dari Menara Kegelapan / "Hai orang bodoh! ganjaranmu bukan di Sini ataupun di Sana!"

Mengapa, semua orang Suci dan orang Bijak yang mendiskusikan / Tentang Dua Dunia dengan begitu cerdas, disodorkannya / Seperti Nabi-nabi bodoh; Kata-kata mereka untuk Dicemoohkan / Ditaburkan, dan mulut mereka tersumbat dengan Debu.

Oh, datanglah dengan Khayyam yang tua, dan tinggalkanlah Yang Bijak / Untuk berbicara; satu hal yang pasti, bahwa Kehidupan berjalan cepat; / Satu hal yang pasti, dan Sisanya adalah Dusta; / Bunga yang pernah sekali mekar, mati untuk selama-lamanya.

Diriku ketika masih muda begitu bergariah mengunjungi / Kaum Cerdik pandai dan Orang Suci, dan mendengarkan Perdebatan besar / Tentang ini dan tentang: namun terlebih lagi / Keluar dari Pintu yang sama seperti ketika kumasuk.

Dengan Benih Hikmat aku menabur, / Dan dengan tanganku sendiri mengusahakannya agar bertumbuh; / Dan cuma inilah Panen yang kupetik - / "Aku datang bagai Air, dan bagaikan Bayu aku pergi."

Ke dalam Jagad ini, dan tanpa mengetahui, / Entah ke mana, seperti Air yang mengalir begitu saja: / Dan dari padanya, seperti Sang Bayu yang meniup di Padang, / Aku tak tahu ke mana, bertiup sesukanya.

Jari yang Bergerak menulis; dan, setelah menulis, / Bergerak terus: bukan Kesalehanmu ataupun Kecerdikanmu / Yang akan memanggilnya kembali untuk membatalkan setengah Garis, / Tidak juga Air matamu menghapuskan sepatah Kata daripadanya.

Dan Cawan terbalik yang kita sebut Langit, / Yang di bawahnya kita merangkak hidup dan mati, / Janganlah mengangkat tanganmu kepadanya meminta tolong - karena Ia / Bergelung tanpa daya seperti Engkau dan Aku.

Omar Khayyám, Penulis dan Penyair

Omar Khayyám kini terkenal bukan hanya keberhasilan ilmiahnya, tetapi karena karya-karya sastranya. Ia diyakini telah menulis sekitar seribu puisi 400 baris. Di dunia berbahasa Inggris, ia paling dikenal karena The Rubáiyát of Omar Khayyám dalam terjemahan bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald (1809-1883).

Orang lain juga telah menerbitkan terjemahan-terjemahan sebagian dari rubáiyátnya (rubáiyát berarti "kuatrain"), tetapi terjemahan Fitzgeraldlah yang paling terkenal. Ada banyak pula terjemahan karya ini dalam bahasa-bahasa lain.



8. TSABIT BIN QURRAH

Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin.

Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.

Al-Sabiʾ Thabit bin Qurra al-Ḥarrānī, Latin: Thebit / Thebith / Tebit, 826 - 18 Februari, 901) adalah seorang ahli matematika, dokter, astronom, dan penerjemah Islam Golden Age yang tinggal di Baghdad pada paruh kedua abad kesembilan.

Ibnu Qurra membuat penemuan penting dalam aljabar, geometri, dan astronomi. Dalam astronomi, Thabit dianggap sebagai salah satu dari para reformis pertama dari sistem Ptolemaic, dan dalam mekanika dia adalah seorang pendiri statika.



9. MUHAMMAD BIN ZAKARIYA AL-RAZI

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.

Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.

Biografi

Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.

Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat. Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.

Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim.

Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.

Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.

Kontribusi 

Bidang Kedokteran
Cacar dan campak

Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:

"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada minuman anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."

Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."

Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.

Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."

Alergi dan demam

Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.

Farmasi

Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.

Etika kedokteran

Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang dokter.

Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran

Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
Hidup yang Luhur
Petunjuk Kedokteran untuk Masyarakat Umum
Keraguan pada Galen
Penyakit pada Anak



10. ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN

Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 722 dan wafat pada tahun 804. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.

Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Bapak Kimia Arab ini dikenal karena karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan metalurgi.

Karya Jabir antara lain:
Kitab Al-Kimya (diterjemahkan ke Inggris menjadi The Book of the Composition of Alchemy)
Kitab Al-Sab'een
Kitab Al Rahmah
Al Tajmi
Al Zilaq al Sharqi
Book of The Kingdom
Book of Eastern Mercury
Book of Balance'

Thursday 3 October 2013

51 NASIHAT MENCARI JODOH

1. Semua orang mempunyai jodoh atau pasangan yang menanti.  Dan biasanya jodohnya  berada tidak jauh dari anda. Jarang orang bertemu dengan jodoh yang berada jauh darinya.
2. Jodoh itu ketentuan Allah Dan kita wajib berusaha. Doa, usaha yang betul dan bersungguh-sungguh disertai dengan tawakkal, insyallah akan anda akan menemukan.
3. Banyak orang masih belum bertemu jodoh karena mudah patah semangat. Teruskan usaha sehingga anda bertemu jodoh.
4. Tingkatkan hidup anda dengan sempurna agar diri anda menjadi seperti magnet yang menarik bakal pasangan anda kepada anda.
5.  Daya tarik yang sebenar berpusat di hati yang murni. Berusahalah untuk mencuci hati anda dari semua perasaan yang negatif terhadap semua orang di dunia ini.
6.  Agar mudah orang sayang, cuci hati dengan jaga ibadah, solat taubat, beristighfar, baca Al-Quran, maafkan orang lain, meminta maaf, bersedekah ban berfikiran positif.
7. Sayangi semua orang di sekitar anda Jika anda membenci orang, dihawatirkani bakal pasangan anda akan membenci anda.
8. Orang yang sedang mencari pasangan harus sentiasa bersedia untuk bertemu dengan pasangannya . Kita perlu sentiasa berpenampilan menarik setiap waktu. Tanggapan pertama …… adalah yang terpenting.
9.  Untuk laki-laki, tarikan pertama ialah pakaiannya. Untuk wanita, wajah dan bentuk badan menjadi tarikan pertama. Siapkan diri untuk selalu menarik bakal pasangan anda.
10. Cinta datang melalui mata lalu turun ke hati. Pandangilah mata bakal pasangan anda dengan penuh kasih sayang.
11. Berkomunikasilah melalui fikiran secara berterusan  hingga berjaya.
12. Banyak orang patah hati sebab terlambat menyatakan cinta kepada bakal pasangan. Perkara yang perlu disegerakan adalah menyatakan perasaan anda kepada bakal pasangan.
13.   Tidak salah untuk seorang wanita memulai usaha untuk berkenalan. Justru orang laki-laki akan lebih memberikan reaksinya
14.     Berkomunikasilah dengan mesra, bersemangat dan selipkan humor-humor yang bisa membuatnya tertawa.  Jangan melakukan  hal-hal yang kurang sopan terhadap bakal pasangan.
15.    Berbicaralah dengan pasangan anda mengenai apa yang dia suka dan tinggalkan pembicaraan mengenai diri sendiri.
16.      Layani bakal pasangan dengan mesra bila memerlukan sesuatu agar bakal pasangan merasa sangat diperhatikan
17.       Untuk wanita, jangan jual mahal terhadap bakal pasangan. Tetapi, nyatakan dengan bijak kepadanya bahwa anda amat sukar untuk berkenalan dengan laki-laki lain.
18.     Kebanyakan laki-laki mudah tertarik kepada perempuan yang simple, tidak materialistik, mudah berterima kasih dan redha dengan setiap pemberian lelaki tersebut.
19.       Orang perempuan mudah tertarik kepada lelaki yang memberi perhatian, penghargaan dan penghormatan kepada mereka.
20.    Orang laki-laki perlu belajar mengenai diri seorang perempuan tentang perasaan, pemikiran, kehendak, keperluan, kesukaan dan kebenciannya.
21.        Jangan sesekali mengutuk atau memalukan bakal pasangan.
22.      Senyuman seorang wanita dengan ikhlas, wajah yang menawan dan  bahasa badan yang penuh kemesraan akan sangat menarik  lelaki
23.     Orang mudah tertarik kepada bakal pasangan yang mempunyai persamaan dan sekaligus  mempunyai perbezaan sifat, tindakan dan minat yang tidak terlalu banyak.Terlalu banyak persamaan akan membosankan. Namun terlalu banyak perbedaan akan sangat merepotkan.
24.     Orang mudah tertarik kepada bakal pasangan yang mempunyai sikap dan sifat yang saling mengimbangi dan melengkapi sikap dan sifatnya.
25.     Perempuan membentuk hubungan dengan berbicara dan bercakap, sedang laki-laki membentuk hubungan dengan melakukan sesuatu kegiatan secara bersama.
26.     Orang lebih tertarik kepada bakal pasangan yang mempunyai persamaan dari pada berbagai segi seperti kefahaman politik, aktivitas keagamaan, uang dan hobi.
27.     Dua orang yang amat banyak perbedaan dapat serasi antara satu sama lain jika mempunyai satu atau dua persamaan yang mendalam seperti suka kepada kucing, suka melancong dan lain-lain
28.      Pikat hati bakal pasangan dengan pamerkan emosi yang sama terhadap sesuatu kejadian atau peristiwa.  Sama-sama gembira, sedih, terperanjat, benci, simpati dan sebagainya.
29.    Kenali dengan pasti ciri-ciri yang disukai oleh bakal pasangan anda dan pamerkan kepadanya apa yang disukainya tersebut.
30.      Semua orang mencari cinta sejati kepada anda jika anda mengasihinya bukan kerana wajah, harta, keturunan atau glamornya.
31.        Bakal pasangan akan tertarik kepada anda jika anda dapat membantu mengukuhkan jati dirinya, rangsang semangatnya dan pupuk keyakinan dirinya.
32.      Keikhlasan amat penting dalam memuji atau memotivasi bakal pasangan. Jika kita didapati berbohong, dia akan terus menjauhkan diri dari kita.
33.      Pujian yang berhikmah dan ikhlas bias menjadi  magnet yang menarik anda kepada bakal pasangan. Pujian dari kawan baru lebih bermakna dan berkesan dibanding pujian dari kawan lama.
34.     Kenali dengan pasti keistimewaan bakal pasangan anda yang orang lain tidak punya. Sampaikan keistimewaan tersebut dengan bersemangat dan dia akan mudah tertarik kepada anda.
35.     Untuk bakal pasangan yang populer dan sering dipuji , cari pujian yang original untuk menambat hatinya. Untuk orang yang tidak populer, sembarang pujian amat disukai dan dihargai.
36.      Beri penghargaan setiap bakal pasangan mencapai kesuksesan atau kejayaan. Ini akan membelai dan melembutkan hatinya terhadap anda.
37.      Jika bakal pasangan memuji anda, balas dengan senyuman dan ucapan terima kasih serta bersyukur. Dia akan merasa dihargai.
38.       Cari keunikan, kelucuan atau kegilaan bakal pasangan anda. Nyatakan bahwa anda suka kepadanya sebab keunikan tersebut. Ini membuat dia merasa istimewa.
39.       Banyak pasangan sengsara bila isteri terlalu cantik atau suami terlalu tampan. Justeru, cari bakal pasangan yang setara dan sepadan dengan kita.
40.      Wanita mudah tertarik kepada lelaki yang bertanggung jawab,  bersopan santun, suka membantu, menghormati wanita, berani dan punya keyakinan diri.
41.       Agar menjadi lebih menawan, teruslah belajar, perbaiki perangai dan peribadi, perbaiki kemahiran berkomunikasi, murnikan hati, pemaaf dan sentiasa berprasangka baik.
42.        Lelaki harus mempamerkan sifat kelelakiannya di samping menghayati sifat perempuan dalam dirinya seperti lebih prihatin, memahami emosi , timbang rasa, dan gunakan gerak batin.
43.      Perempuan harus mempamerkan sifat kewanitaan disamping menghayati sifat lelaki seperti minat dalam politik, kesukaan, memancing, dan aktivitas  macho yang lain. Bertindaklah bijak tapi jangan terlalu bijak.
44.       Untuk menambat hati wanita, seringlah bertanya tentang perasaannya, aktivitas yang dijalankannya, kegemarannya, kebenciannya atau sebarang perkara yang berkaitan dengan emosi.
45.      Sebelum benar-benar rapat, orang perempuan harus menjauhkan diri dari bertanya kepada bakal pasangan mengenai perasaannya,  mengenai sesuatu perkara, peristiwa atau situasi.
46.    Orang laki-laki amat pantang bila bakal pasangan  menunjukkan kekurangan atau kebodohan laki-laki tersebut. Ini cara terbaik memutuskan hubungan.
47.        Orang perempuan mudah tertarik kepada laki-laki yang dengan jujur mengaku
salah, meminta maaf, meminta bantuan, pandai mendengar, bersabar dan lemah lembut terhadap wanita.
48.    Bila bercakap dengan laki-laki, orang perempuan harus fokus kepada fakta dan sampaikan secara ringkas. Penjelasan yang bertele-tele dan memasukkan unsur perasaan akan membunuh minat laki-laki terhadapnya.
49.       Jika orang perempuan marah, bujuklah dengan kasih sayang. Tanya kenapa dia marah, dengarkan dengan teliti dan jangan komentari atau coba beri nasihat. Orang perempuan mudah sayang pada laki-laki yang pandai mendengar dan sensitif kepada perasaannya.
50.       Jika lelaki marah, jangan sibuk bertanya kenapa dia marah. Pamerkan kasih sayang dan ciptakan suasana yang tenang.
51.        Fahami bahwa orang laki-laki berbicara secara terus terang, ringkas dan objektif.  Orang perempuan sering berbicara secara terperinci dan banyak yang tersirat.

Perkawinan bukan sekadar berpadunya cinta semata-mata. Jika cinta hanya berasaskan cinta semata besar kemungkinan perkawinan yang didirikan berhadapan dengan pelbagai masalah.
Pandangan keluarga, perancangan masa depan, persamaan dan perbedaan antara anda dan bakal pasangan perlu diperbincangkan bersama sebelum anda mencapai kata sepakat untuk mendirikan rumah tangga.
Perkawian bukan sekadar anda dan pasangan, sebaliknya perkawinan akan menyangkut banyak keluarga. Ketika bercinta semuanya indah, tetapi apabila sudah melangkah ke alam perkawinan barulah tampak kepincangan masing-masing.

Tuesday 1 October 2013

MENGENALI KEBENARAN ISLAM MELALUI SAINS



Penyelidikan parapsikologi dan perlakuan spiritual dibawah cahaya al-Quran telah mempengaruhi Dr. Arthur J Alison menyedari hakikat kebenaran agama Islam, sebagaimana yang dilaporkan didalam akhbar harian Jeddah, Okaz. Dr Alison yang memeluk agama Islam ketika menghadiri persidangan saintifik di Kaherah mengatakan bahawa orang Islam sendiri telah gagal menunjukkan hakikat saintifik yang ada pada agama Islam kepada yang bukan beragama Islam.

Beliau yang kini bernama Abdullah Alison, Ketua Jabatan Kejuruteraan Elektronik dan Elecktrikal di sebuah Universiti di Britain (University of London), menyeru saintis barat mengenali Islam yang beliau sifatkan sebagai “agama yang menjawab kedua-dua bidang intelek dan sentimen sekali gus”.

Berapa sainstis barat yang kebetulan mengkaji al-Quran dimana penyelidikan akademiknya memerlukan mereka melakukan hal sedemikian, telah memeluk agama Islam apabila melihat Islam sebagai agama saintifik yang tidak menafikan penyelidikan saintifik moden , tidak seperti agama-agama lain.

Dr Alison mengatakan bahawa beliau telah bertugas selama enam (6) tahun sebagai pengerusi Pertubuhan Parapsikologi dan Spritual British. Kedudukan ini telah mendorong beliau mempelajari pelbagai agama dan falsafah, termasuk agama Islam.

Dr Alison telah menghantar kertas penyelidikannya ke sebuah Persidangan di Kaherah yang membicarakan mengenai perhubungan diantara TIDOR dan MATI, dimana menurut beliau ia merupakan kajian substansi menggunakan peralatan elektrikal dan elektronik, yang merupakan bidang kepakaran beliau.

Menurut beliau, semasa menulis kertas kerja untuk Persidangan di Kaherah, matlamat utama beliau adalah untuk mengkaji perubatan parapsikologi dan spiritual didalam kacamata al-Quran.

Keputusannya adalah sangat memeranjatkan dan sangat menyakinkan terutamanya keadaan semulajadi, kondisi tidor dan kematian dan lain-lain phenomena yang berkaitan. Tambah beliau “Kegembiraanku tidak terhingga dimana kajian ini sangat menyakinkan, seterusnya saya menemui Islam”. Beliau meluahkan rasa kekesalan bahawa Barat sebenarnya jahil tentang pendekatan saintifik terhadap Islam. “Didalam diskusi kami di Persidangan tersebut, kita telah mencapai konklusi bahawa Islam tidak bercanggah dengan sains, dan merancang untuk melakukan penyelidikan yang lebih lanjut didalam penyelidikan parapsikologi dibawah naungan al-Quran” kata penyelidik Ingerris ini.

Semasa menyediakan kertas kerja untuk Persidangan Kaherah, Dr Alison telah berhenti pada ayat al-Quran :

“Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Dia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya dan jiwa orang yang tidak mati: Dalam masa tidurnya; kemudian Dia menahan jiwa orang yang Dia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).” [surah al-Zummar : 42]

Bagi mendalami bab saintifik al-Quran ini, Dr. Alison telah bekerjasama dengan Dr al-Musherif dan berjaya membuktikan bahawa tidor dan kematian hanyalah satu proses (one single process) sebagaimana yang dinyatakan didalam ayat al-Quran diatas dan berkata bahawa orang Islam telah lalai menyerlahkan fakta-fakta saintifik al-Quran kepada bukan Islam.

Menurut beliau, eksperimen beliau telah menunjukkan bahawa ada sesuatu benda telah keluar dari badan manusia apabila seseorang lelaki atau wanita tidor, dan akan kembali masuk menyebabkan mereka bangun tidor. Akan tetapi kematian pula menujukkan sesuatu benda itu tidak kembali. “Dan al-Quran telah menyebut sejelas-jelasnya”, Tambah Dr Alison “saya yakin dengan apa yang diperkatakan oleh al-Quran”.

Dr Al-Mushrefi, seorang saintis arab dari Utara Yaman dan merupakan rakan penyelidik Dr Alison berkata bahawa Dr Alison memang tidak pernah makan babi atau minum arak seumur hidupnya dan kini setelah beliau memeluk agama Islam dia telah membantu menyebarkan mesej Islam.

* * *

Pakar Kajian Laut Dalam Perancis, Mr Jacues Yves Cousteau, seorang yang telah menghabiskan sepanjang hidupnya mengkaji penghidupan dibawah Laut, dan beliau merupakan seorang yang berotoriti didalam bidang eksplorasi Laut Dalam telah memeluk agama Islam setelah menemui satu penemuan yang menakjubkan dan disahkan oleh al-Quran, Kitab yang telah diturunkan kepada Manusia dan Jin.

Suatu hari didalam melakukan kajian Laut Dalam, Mr Jacues Yves Cousteau telah mendapati bahawa bahawa terdapat kesan-kesan Air tawar dari mata air berada didalam Air Laut masin. Apa yang menakjubkan beliau adalah air tawar dari mata air tersebut tidak bercampur dengan air Laut masin itu. Agak lama juga beliau mencari sebab kenapa fenomena ini berlaku, dan beliau tidak menemui sebarang jawapan.

Pada suatu hari, beliau telah menemui seorang Professor yang memberitahu beliau bahawa fenomena yang berlaku itu adalah merupakan satu perintah dari Allah swt sebagaimana firmannya :

“Dan Dialah Tuhan yang telah mengalirkan dua laut berdampingan, yang satu tawar lagi memuaskan dahaga dan yang satu lagi masin lagi pahit; serta Dia menjadikan antara kedua-dua laut itu sempadan dan sekatan yang menyekat percampuran keduanya “ [Surah Al-Furqan : 53].

“Atau siapakah yang telah menjadikan bumi tempat penetapan dan telah menjadikan sungai-sungai di antara bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya gunung-ganang yang menetapnya dan juga telah menjadikan di antara dua laut (yang masin dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang memisahnya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik itu) tidak mengetahui” [Surah An-Naml : 61].)

“Dia biarkan air dua laut (yang masin dan yang tawar) mengalir, sedang keduanya pula bertemu. Di antara keduanya ada penyekat yang memisahkannya, masing-masing tidak melampaui sempadannya” [Surah al-Rahman : 9:20]

Mendengar keterangan ini, Mr Jacques Yves Cousteau menjadi yakin akan kebenaran al-Quran, lantas memeluk agama Islam.

* * *

Semasa lawatan ke Arab Saudi, Prof. Tejatat Tejasen, bekas Ketua Jabatan Anatomi dan Embriologi Universiti Chiang Mai, telah ditujukkan ayat-ayat al-Quran dan hadith Nabi berkenaan dengan proses embriologi. Respon Prof Tajasen adalah bahawa didalam catatan-catatan Budha juga mengandungi penerangan berkenaan dengan proses embrio ini. Walau bagaimanapun setelah mengkaji kembali catatan-catatan Bhudha tersebut, beliau tidak menjumpa perkara tersebut.

Professor telah ditanya, samada kajian beliau ada kaitan dengan kaji-selidik Professor Keith Moore, seorang sainstis Kanada. Jawapan beliau. Memang dia mengenali Professor Keith Moore dan dia merupakan seorang yang sangat-sangat dikenali didalam bidang Embriologi.

Professor Tejasen kemudiannya telah membaca artikel penulisan Professor Moore dimana Prof. Moore telah memberikan pendapatnya bahawa wujud banyak perkara yang terdapat didalam al-Quran yang sangat sinonim dengan kajian Sains Moden. Prof. Tajasen sangat tertarik dengan pandangan artikel tersebut dan berhajat untuk mengetahui lebih mendalam. Ayat yang berikut telah diperlihatkan oleh beliau :-

“Sesungguhnya orang-orang yang kufur ingkar kepada ayat-ayat keterangan Kami, Kami akan membakar mereka dalam api Neraka. Tiap-tiap kali kulit mereka masak hangus, Kami gantikan untuk mereka kulit yang lain supaya mereka dapat merasa azab sengsara itu dan (ingatlah) sesungguhnya Allah adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana” [Surah Al-Nisa : 56)

Prof. Tejasen bersetuju bahawa ayat ini merujuk kepada fenomena dermatologi (kajian kulit) dimana Sains Moden baru sahaja menemui perkara ini, dimana kulit mengandungi semua penghujung saraf, dan jika kulit terbakar dengan mendalamnya dan kulit tersebut hangus sepenuhnya, seseorang itu akan hilang deria sakitnya dan seseorang yang terlibat tidak akan merasa sakit lagi. Allah swt tahu akan kajadiannya itu, dan akan menjadikan kulit baru kepada mereka yang kufur agar merasai kesakitan api neraka apabila kulit tersebut hangus.

Prof. Tajasen juga bersetuju bahawa adalah tidak mungkin sumber ini datang dari manusia, dan dilihat dari al-Quran yang berusia 1400 teksnya, ilmu seperti ini tidak diketahui pada zaman tersebut. Dari mana pula timbul ilmu tersebut, Tanya Prof. Tajasen. Tidak lain dari Allah swt yang menjadi pencipta, maka dari dialah datang ilmu pengetahuan tersebut.

Prof. Tejasen kembali ke Thailand dan menyampaikan beberapa siri ceramah mengenai apa yang telah beliau pelajari di Arab Saudi. Hasil dari ceramah beliau, lima pelajar beliau telah memeluk Agama Islam.

Prof. Tejasen kemudiannya telah kembali ke Arab Saudi untuk menghadiri sebut Persidangan di Riyad. Disana, beliau telah menyampai ucapannya. Didalam ucapannya, kajian tersebut telah membawanya mempercayai bahawa semua yang ada didalam al-Quran itu adalah BENAR. Beberapa tanda-tanda dari wahyu yang telah diturunkan pada 1400 tahun yang lalu, baru kini Sains Moden dapat membuktikannya. Semua tahu bahawa Nabi Muhammad :saw tidak boleh menulis dan membaca, maka ini membuktikan bahawa kebenaran itu telah disampaikan dari penciptanya, iaitu ALLAH. Professor meneruskan upcapannya sambil berkata, telah tiba masanya saya mengumumkan : LA ILLA HA ILLALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH!

Deklarasi yang dramatik itu telah disambut dengan laungan Takbir, Allahu Akbar dari para peserta Persidangan tersebut. Professor menyimpulkan ucapannya dengan berkata bahawa beliau banyak mempelajari penemuan sains di Persidangan tersebut dan banyak berjumpa dengan kawan-kawan baru, akan tetapi perkara yang tidak ternilai yang dilakukan adalah beliau menjadi seorang Islam.

(Terjemahan dari artikel asal yang ditulis oleh Nasir Aziz, dari video “The Truth”).

Disalin dengan sedikit ubah dari : http://www.one-ummah.net/renungan/sains/354-mengenali-kebenaran-islam-melalui-sains.html

Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya (ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan) mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )